MIKROTIK
Intro
MikroTik RouterOS™, merupakan system operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows application (WinBox). Webbrowser serta via Remote Shell (telnet dan SSH). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard computer PC. PC yang akan dijadi kan router mikrotikpun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar ( network yang kompleks, routing yang rumit dll) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.
Fasilitas pada mikrotik antara lain sebagai berikut :
- Protokoll routing RIP, OSPF, BGP.
- Statefull firewall
- HotSpot for Plug-and-Play access
- remote winbox GUI admin
Lebih lengkap bisa dilihat di www.mikrotik.com.
mbeli software mikrotik dalam bentuk CD yang diinstall pada Hard disk atau disk on module (DOM). Jika kita membeli DOM tidak perlu install tetapi tinggal menancapkan
DOM pada slot IDE PC kita.
Instalasi Mikrotik ada beberapa cara :
1. Instalasi melalui NetInstall via jaringan
2. Instalasi melalui Floppy disk
3. Instalasi melalui CD-ROM.
Kali ini kita akan membahasnya instalasi melalui CD-ROM. Untuk percobaan ini silahkan download ISOnya di http://adminpreman.web.id/download
Langkah-langkah berikut adalah dasar-dasar setup mikrotik yang dikonfigurasikan untuk jaringan sederhana sebagai PC Router/Gateway, Web Proxy, DNS Server, DHCP, Firewall serta Bandwidth Management.
Konfigurasi ini dapat dimanfaatkan untuk membangun jaringan pada Internet Cafe atau untuk Testing pada Laboratorium Pribadi.
1. Topologi Jaringan
Topologi jaringan ini di anggap koneksi Internetnya melalui MODEM xDSL (ADSL atau SDSL). Dengan catatan konfigurasi IP Publiknya ditanam didalam MODEM, artinya perlu pula dipilih MODEM yang memiliki fasilitas seperti Routing, Firewall, dan lain-lain. Semakin lengkap semakin bagus, namun biasanya harga semakin mahal, yang patut dipertimbangkan pilihlah MODEM yang memiliki fasilitas Firewall yang bagus. Untuk MODEM SDSL, biasanya, IP dibawah NAT, artinya IP nya bukan IP Publik langsung. Dan umumnya untuk MODEM ADSL, IP Publiknya langsung ditanam di MODEM itu sendiri.
Saat ini kita anggap IP Publiknya di tanam di MODEM, dimana Interface PPPoE nya sudah di konfigurasikan dan sudah bisa DIAL ke server RASnya. Agar memudahkan konfigurasi, perlu dirancang topologi jaringan yang dikonfigurasi. Sebagai contoh, skema dibawah ini:
(a) Skema Jaringan
_(
o–+ ____|
| / | Telpon
| _/ -(
+–[_] Splitter
|
| +—-+
+—| | Modem xDSL
+–*-+
(1)| +—+
| | | (3)
| | +|———+
| +—–+ | |. . . . . |
| a| | | +–|-|-|-|-+
+—|=====| | | | | |
| | | | | | |
| |—+ +-|-|-|–[client 1]
| |b +-|-|————[client 2]
| | +-|———————-[client 3]
L—–J +——–[client n]
Keterangan skema
(1) = Modem xDSL (Ip Address : 192.168.1.1/24)
(2) = Mikrotik Box dengan 2 ethernet card yaitu a (publik) dan b (local)
(3) = Switch
Untuk sambungan ke Client. Asumsi Client Jumlahnya 20 Client
Range Ip Address : 192.168.0.0/27
Alokasi Ip Client = 192.168.0.1-192.168.0.30
Ip Net ID : 192.168.0.0/27
Ip Broadcast : 192.168.0.31/27
(b) Alokasi IP Address
[*] Mikrotik Box
Keterangan Skema
a = ethernet card 1 (Publik) -> Ip Address : 192.168.1.2/24
b = ethernet card 2 (Local) -> Ip Address : 192.168.0.30/27
Gateway : 192.168.1.1 (ke Modem)
[*] Client
Client 1 - Client n, Ip Address : 192.168.0.n …. n (1-30)
Contoh:
Client 6
Ip Address : 192.168.0.6/27
Gateway : 192.168.0.30 (ke Mikrotik Box)
CATATAN :
Angka dibelakang Ip address ( /27) sama dengan nilai netmasknya untuk angka (/27) nilainya sama dengan 255.255.255.224.
Untuk Sub Netmask blok ip address Local kelas C, dapat diuraikan
sebagai berikut :
Subnetmask kelas C
——————-
255.255.255.0 = 24 -> 254 mesin
.. .128 = 25 -> 128 mesin
.. .192 = 26 -> 64 mesin
.. .224 = 27 -> 32 mesin
.. .240 = 28 -> 16 mesin
.. .248 = 29 -> 8 mesin
.. .252 = 30 -> 4 mesin
.. .254 = 31 -> 2 mesin
.. .255 = 32 -> 1 mesin
2. Persiapan
- Untuk PC Router Siapkan PC, minimal Pentium I, RAM 64, HD 500M atau pake flash memory 64 - Sebagai Web proxy, Siapkan PC, minimal Pentium III 450Mhz, RAM 256 Mb, HD 20 Gb.
- Siapkan minimal 2 ethernet card, 1 ke arah luar/Internet dan 1lagi ke Network local
– Burn Source CD Mikrotik OS masukan ke CDROM.
- Versi mikrotik yang digunakan adalah Mikrotik RouterOS versi 2.9.27
Installasi Mikrotik Router
Setelah desain skema jaringan serta perangkat yang dibutuhkan telahdisiapkan, sekarang saatnya kita mulai proses instalasi ini.
Booting melalui CD-ROM
Atur di BIOS agar, supaya boot lewat CD-ROM, kemudian tunggu beberapa saat di monitor akan muncul proses Instalasi.
————————————————————————-
ISOLINUX 2.08 2003-12-12 Copyrigth (C) 1994-2003 H. Peter Anvin
Loading linux………………
Loading initrd.rgz………….
Ready
Uncompressing Linux… Ok, booting the kernel
————————————————————————
Memilih paket software
Setelah proses booting akan muncul menu pilihan software yang mau di install, pilih sesuai kebutuhan yang akan direncanakan.
Paket yang tersedia di Mikrotik,
advanced-tools-2.9.27.npk
arlan-2.9.27.npk
dhcp-2.9.27.npk
gps-2.9.27.npk
hotspot-2.9.27.npk
hotspot-fix-2.9.27.npk
isdn-2.9.27.npk
lcd-2.9.27.npk
ntp-2.9.27.npk
ppp-2.9.27.npk
radiolan-2.9.27.npk
routerboard-2.9.27.npk
routing-2.9.27.npk
routing-test-2.9.27.npk
rstp-bridge-test-2.9.27.npk
security-2.9.27.npk
synchronous-2.9.27.npk
system-2.9.27.npk
telephony-2.9.27.npk
ups-2.9.27.npk
user-manager-2.9.27.npk
web-proxy-2.9.27.npk
webproxy-test-2.9.27.npk
wireless-2.9.27.npk
wireless-legacy-2.9.27.npk
Welcome to Mikrotik Router Software Installation
Move around menu using ‘p’ and ‘n’ or arrow keys, select with ’spacebar’.
Select all with ‘a’, minimum with ‘m’. Press ‘i’ to install locally or ‘r’ to
install remote router or ‘q’ to cancel and reboot.
[X] system [ ] lcd [ ] telephony
[ ] ppp [ ] ntp [ ] ups
[ ] dhcp [ ] radiolan [ ] user-manager
[X] andvanced-tools [ ] routerboard [X] web-proxy
[ ] arlan [ ] routing [ ] webproxy-test
[ ] gps [ ] routing-test [ ] wireless
[ ] hotspot [ ] rstp-bridge-test [ ] wireless-legacy
[ ] hotspot [X] security
[ ] isdn [ ] synchronous
Umumnya Paket Mikrotik untuk Warnet, Kantor atau SOHO adalah :
a. SYSTEM : Paket ini merupakan paket dasar, berisi Kernel dari Mikrotik
b. DHCP : Paket yang berisi fasilitas sebagai DHCP Server, DHCP client, pastikan memilih paket ini jika Anda menginginkan agar Client diberikan IP address otomatis dari DHCP Server
c. SECURITY :Paket ini berisikan fasilitas yang mengutamakan Keamanan jaringan, seperti Remote Mesin dengan SSH, Remote via MAC Address
d. WEB-PROXY :Jika Anda memilih paket ini, maka Mikrotik Box anda telah dapat menjalan service sebagai Web proxy yang akan menyimpan cache agar traffik ke Internet dapat di reduksi serta browsing untuk Web dapat dipercepat.
e. ADVANCED TOOLS : Paket yang berisi Tool didalam melakukan Admnistrasi jaringan, seperti Bandwidth meter, Scanning, Nslookup, dan lain sebagainya.
3. Instalasi Paket
ketik “i” setelah selesai memilih software, lalu akan muncul menu pilihan seperti ini :
- Do you want to keep old configuration ? [y/n] ketik Y
- continue ? [y/n] ketik Y
Setelah itu proses installasi system dimulai, disini kita tidak perlu membuat partisi hardsik karena secara otomatis mikrotik akan membuat partisi sendiri.
—————————————————————————-
wireless-legacy (depens on system):
Provides support for Cisco Aironet cards and for PrismlI and Atheros wireless
station and AP.
Do you want to keep old configuraion? [y/n]:y
Warning: all data on the disk will be erased!
Continue? [y/n]:y
Creating partition……….
Formatting disk…………………………………
Installing system-2.9.27 [##################
—————————————————————————
Proses installasi
—————————————————————————
Continue? [y/n]:y
Creating partition…………………..
Formatting disk……………………….
Installed system-2.9.27
Installed advanced-tools-2.9.27
Installed dhcp-2.9.27
Installed security-2.9.27
installed web-proxy-2.9.27
Software installed.
Press ENTER to reboot
——————————————————————————
CATATAN :
Proses Installasi normalnya tidak sampai 15 menit, jika lebih berarti gagal,ulangi ke step awal. Setelah proses installasi selesai maka kita akan diminta untuk merestart system, tekan enter untuk merestart system.
Proses Check system disk
Setelah komputer booting kembali ke system mikrotik, akan ada pilihan untuk melakukan check system disk, tekan “y”.
—————————————————————————-
Loading system with initrd
Uncompressing Linux… Ok, booting the kernel.
Starting.
It is recomended to check your disk drive for error,
but it may take while (~1min for 1Gb).
It can be done later with “/system check-disk”.
Do you want to do it now? [y/n]
—————————————————————————–
Proses Instalasi Selesai
Setelah proses instalasi selesai, maka akan muncul menu login dalam modus terminal, kondisi sistem saat ini dalam keadaan default.
Mikrotik login = admin
Password = (kosong, enter saja)
—————————————————————————
Mikrotik 2.9.27
Mikrotik Login:
MMM MMM KKK TTTTTTTTTTT KKK
MMMM MMMM KKK TTTTTTTTTTT KKK
MMM MMMM MMM III KKK KKK RRRRRR OOOOOO TTT III KKK KKK
MMM MM MMM III KKKKK RRR RRR OOO OOO TTT III KKKKK
MMM MMM III KKK KKK RRRRRR OOO OOO TTT III KKK KKK
MMM MMM III KKK KKK RRR RRR OOOOOO TTT III KKK KKK
MikroTik RouterOS 2.9.27 (c) 1999-2005 http://www.mikrotik.com/
Terminal vt102 detected, using multiline input mode
[admin@Mikrotikl] >
—————————————————————————
CATATAN :
Konfigurasi Standar untuk mikrotik ada 2 modus, yaitu modus teks dan modus GUI. Modus Gui ada 2 juga, yaitu Via Browser serta Via Winbox. Untuk sekarang saya akan bahas via Teks. Karena cepat serta lebih memahami terhadap sistem operasi ini.
4. Perintah Dasar
Perintah mikrotik sebenarnya hampir sama dengan perintah yang ada dilinux, sebab pada dasarnya mikrotik ini merupakan kernel Linux, hasil pengolahan kembali Linux dari Distribusi Debian. Pemakaian perintah shellnya sama, seperti penghematan perintah, cukup menggunakan tombol TAB di keyboard maka perintah yang panjang, tidak perlu lagi diketikkan, hanya ketikkan awal nama perintahnya, nanti secara otomatis Shell akan menampilkan sendiri perintah yang berkenaan. Misalnya perintah IP ADDRESS di mikrotik. Cukup hanya mengetikkan IP ADD spasi tekan tombol TAB, maka otomatis shell akan mengenali dan menterjemahkan sebagai perintah IP ADDRESS.
Baiklah kita lanjutkan pengenalan perintah ini. Setelah login, cek kondisi interface atau ethernet card.
4.1. Melihat kondisi interface pada Mikrotik Router
[admin@Mikrotik] > interface print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500
[admin@Mikrotik]>
Jika interfacenya ada tanda X (disabled) setelah nomor (0,1), maka periksa lagi
etherned cardnya, seharusnya R (running).
a. Mengganti nama interface
[admin@Mikrotik] > interface(enter)
b. Untuk mengganti nama Interface ether1 menjadi Public (atau terserah namanya), maka
[admin@Mikrotik] interface> set 0 name=Public
c. Begitu juga untuk ether2, misalkan namanya diganti menjadi Local, maka
[admin@Mikrotik] interface> set 1 name=Local
d. atau langsung saja dari posisi root direktori, memakai tanda “/”, tanpa tanda kutip
[admin@Mikrotik] > /interface set 0 name=Public
e. Cek lagi apakah nama interface sudah diganti.
[admin@Mikrotik] > /interface print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R Local ether 0 0 1500
1 R Public ether 0 0 1500
4.2. Mengganti password default
Untuk keamanan ganti password default
[admin@Mikrotik] > password
old password: *****
new password: *****
retype new password: *****
[admin@ Mikrotik]]>
4.3. Mengganti nama hostname
Mengganti nama Mikrotik Router untuk memudahkan konfigurasi, pada langkah ini nama server akan diganti menjadi “routerku”
[admin@Mikrotik] > system identity set name=routerku
[admin@routerku]>
5. Setting IP Address, Gateway, Masqureade dan Name Server
5.1. IP Address
Bentuk Perintah konfigurasi
ip address add address ={ip address/netmask} interface={nama interface}
a. Memberikan IP address pada interface Mikrotik. Misalkan Public akan kita gunakan untuk koneksi ke Internet dengan IP 192.168.1.2 dan Local akan kita gunakan untuk network LAN kita dengan IP 192.168.0.30 (Lihat topologi)
[admin@routerku] > ip address add address=192.168.1.2
netmask=255.255.255.0 interface=Public comment=”IP ke Internet”
[admin@routerku] > ip address add address=192.168.0.30
netmask=255.255.255.224 interface=Local comment = “IP ke LAN”
b. Melihat konfigurasi IP address yang sudah kita berikan
[admin@routerku] >ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 ;;; IP Address ke Internet
192.168.0.30/27 192.168.0.0 192.168.0.31 Local
1 ;;; IP Address ke LAN
192.168.1.2/24 192.168.0.0 192.168.1.255 Public
[admin@routerku]>
5.2. Gateway
Bentuk Perintah Konfigurasi
ip route add gateway={ip gateway}
a. Memberikan default Gateway, diasumsikan gateway untuk koneksi internet adalah 192.168.1.1
[admin@routerku] > /ip route add gateway=192.168.1.1
b. Melihat Tabel routing pada Mikrotik Routers
[admin@routerku] > ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic,
C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf
# DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 ADC 192.168.0.0/24 192.168.0.30 Local
1 ADC 192.168.0.0/27 192.168.1.2 Public
2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.1.1 Public
[admin@routerku]>
c. Tes Ping ke Gateway untuk memastikan konfigurasi sudah benar
[admin@routerku] > ping 192.168.1.1
192.168.1.1 64 byte ping: ttl=64 time<1>
192.168.1.1 64 byte ping: ttl=64 time<1>
2 packets transmitted, 2 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 0/0.0/0 ms
[admin@routerku]>
5.3. NAT (Network Address Translation)
Bentuk Perintah Konfigurasi
ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-inteface={ethernet
yang langsung terhubung ke Internet atau Public}
a. Setup Masquerading, Jika Mikrotik akan kita pergunakan sebagai gateway server maka agar client computer pada network dapat terkoneksi ke internet perlu kita masquerading.
[admin@routerku] > ip firewall nat add chain=scrnat out-interface=Public action=masquerade
[admin@routerku]>
b. Melihat konfigurasi Masquerading
[admin@routerku] ip firewall nat print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=srcnat out-interface=Public action=masquerade
[admin@routerku]>
5.4. Name server
Bentuk Perintah Konfigurasi
ip dns set primary-dns={dns utama} secondary-dns={dns ke dua}
a. Setup DNS pada Mikrotik Routers, misalkan DNS dengan Ip Addressnya
Primary = 202.134.0.155, Secondary = 202.134.2.5
[admin@routerku] > ip dns set primary-dns=202.134.0.155 allow-remoterequests=no
[admin@routerku] > ip dns set secondary-dns=202.134.2.5 allow-remoterequests=no
b. Melihat konfigurasi DNS
[admin@routerku] > ip dns print
primary-dns: 202.134.0.155
secondary-dns: 202.134.2.5
allow-remote-requests: no
cache-size: 2048KiB
cache-max-ttl: 1w
cache-used: 16KiB
[admin@routerku]>
c. Tes untuk akses domain, misalnya dengan ping nama domain
[admin@routerku] > ping yahoo.com
216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms
10 packets transmitted, 10 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 571/571.0/571 ms
[admin@routerku]>
Jika sudah berhasil reply berarti seting DNS sudah benar.
Setelah langkah ini bisa dilakukan pemeriksaan untuk koneksi dari jaringan local. Dan jika berhasil berarti kita sudah berhasil melakukan instalasi Mikrotik Router sebagai Gateway server. Setelah terkoneksi dengan jaringan Mikrotik dapat dimanage menggunakan WinBox yang bisa di download dari Mikrotik.com atau dari server mikrotik kita. Misal Ip address server mikrotik kita 192.168.0.30, via browser buka http://192.168.0.30. Di Browser akan ditampilkan dalam bentuk web dengan beberapa menu, cari tulisan Download dan download WinBox dari situ. Simpan di local harddisk. Jalankan Winbox, masukkan Ip address, username dan password.
6. DHCP Server
DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol, yaitu suatu program yang memungkinkan pengaturan IP Address di dalam sebuah jaringan dilakukan terpusat di server, sehingga PC Client tidak perlu melakukan konfigurasi IP Addres. DHCP memudahkan administrator untuk melakukan pengalamatan ip address untuk client.
Bentuk perintah konfigurasi
ip dhcp-server setup
dhcp server interface = { interface yang digunakan }
dhcp server space = { network yang akan di dhcp }
gateway for dhcp network = { ip gateway }
address to give out = { range ip address }
dns servers = { name server }
lease time = { waktu sewa yang diberikan }
Jika kita menginginkan client mendapatkan IP address secara otomatis maka perlu kita setup dhcp server pada Mikrotik. Berikut langkah-langkahnya :
a. Tambahkan IP address pool
/ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.1-192.168.0.30
b. Tambahkan DHCP Network dan gatewaynya yang akan didistribusikan ke client.
Pada contoh ini networknya adalah 192.168.0.0/27 dan gatewaynya 122.168.0.30
/ip dhcp-server network add address=192.168.0.0/27 gateway=192.168.0.30 dns-server=192.168.0.30 comment=””
c. Tambahkan DHCP Server ( pada contoh ini dhcp diterapkan pada interface Local )
/ip dhcp-server add interface=local address-pool=dhcp-pool
d. Lihat status DHCP server
[admin@routerku] > ip dhcp-server print
Flags: X - disabled, I - invalid
# NAME INTERFACE RELAY ADDRESS-POOL LEASE-TIME ADD-ARP
0dhcp1 Local
Tanda X menyatakan bahwa DHCP server belum enable maka perlu dienablekan terlebih dahulu pada langkah e.
e. Jangan Lupa dibuat enable dulu dhcp servernya
/ip dhcp-server enable 0
kemudian cek kembali dhcp-server seperti langkah 4, jika tanda X sudah tidak ada berarti sudah aktif
f. Tes Dari client
Misalnya : ping www.yahoo.com atau www.ragnarok.co.id
7. Transparent Proxy Server
Proxy server merupakan program yang dapat mempercepat akses ke suatu web yang sudah diakses oleh komputer lain, karena sudah di simpan didalam caching server.Transparent proxy menguntungkan dalam management client, karena system administrator tidak perlu lagi melakukan setup proxy di setiap browser komputer client karena redirection dilakukan otomatis di sisi server.
Bentuk perintah konfigurasi :
a. Setting web proxy :
- ip proxy set enable=yes
port={ port yang mau digunakan }
maximal-client-connections=1000
maximal-server-connections=1000
- ip proxy direct add src-address={ network yang akan di
NAT} action=allow
- ip web-proxy set parent-proxy={proxy parent/optional}
hostname={ nama host untuk proxy/optional}
port={port yang mau digunakan}
src-address={ address yang akan digunakan untuk koneksi
ke parent proxy/default 0.0.0.0}
transparent-proxy=yes
max-object-size={ ukuran maximal file yang akan disimpan
sebagai cache/default 4096 in Kilobytes}
max-cache-size= { ukuran maximal hardisk yang akan
dipakai sebagai penyimpan file cache/unlimited
| none | 12 in megabytes}
cache-administrator={ email administrator yang akan digunakan
apabila proxy error, status akan dikirim
ke email tersebut}
enable==yes
Contoh konfigurasi
a. Web proxy setting
/ ip web-proxy
set enabled=yes src-address=0.0.0.0 port=8080
hostname=”proxy.routerku.co.id” transparent-proxy=yes
parent-proxy=0.0.0.0:0 cache-administrator=”support@routerku.co.id”
max-object-size=131072KiB cache-drive=system max-cache-size=unlimited
max-ram-cache-size=unlimited
Nat Redirect, perlu ditambahkan yaitu rule REDIRECTING untuk membelokkan traffic HTTP menuju ke WEB-PROXY.
b. Setting firewall untuk Transparant Proxy
Bentuk perintah konfigurasi :
ip firewall nat add chain=dstnat
protocol=tcp
dst-port=80
action=redirect
to-ports={ port proxy }
Perintahnya:
/ ip firewall nat
add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=8080 comment=”” disabled=no
add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=3128 action=redirect to-ports=8080 comment=”” disabled=no
add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=8000 action=redirect to-ports=8080
perintah diatas dimaksudkan, agar semua trafik yang menuju Port 80,3128,8000 dibelokkan menuju port 8080 yaitu portnya Web-Proxy.
CATATAN:
Perintah
/ip web-proxy print { untuk melihat hasil konfigurasi web-proxy}
/ip web-proxy monitor { untuk monitoring kerja web-proxy}
8. Bandwidth Management
QoS memegang peranan sangat penting dalam hal memberikan pelayanan yang baik pada client. Untuk itu kita memerlukan bandwidth management untuk mengatur tiap data yang lewat, sehingga pembagian bandwidth menjadi adil. Dalam hal ini Mikrotik RouterOs juga menyertakan packet software untuk memanagement bandwidth.
Bentuk perintah konfigurasi:
queue simple add name={ nama }
target-addresses={ ip address yang dituju }
interface={ interface yang digunakan untuk melewati data }
max-limit={ out/in }
Dibawah ini terdapat konfigurasi Trafik shaping atau bandwidth management dengan metode Simple Queue, sesuai namanya, Jenis Queue ini memang sederhana, namun memiliki kelemahan, kadangkala terjadi kebocoran bandwidth atau bandwidthnya tidak secara real di monitor. Pemakaian untuk 10 Client, Queue jenis ini tidak masalah.
Diasumsikan Client ada sebanyak 15 client, dan masing-masing client diberi jatah bandwidth minimum sebanyak 8kbps, dan maksimum 48kbps. Sedangkan Bandwidth totalnya sebanyak 192kbps. Untuk upstream tidak diberi rule, berarti masing-masing client dapat menggunakan bandwidth uptream secara maksimum. Perhatikan perintah priority, range priority di Mikrotik sebanyak delapan. Berarti dari 1 sampai 8, priority 1 adalah priority tertinggi,
sedangkan priority 8 merupakan priority terendah.
Berikut Contoh kongirufasinya.
/ queue simple
add name=”trafikshaping” target-addresses=192.168.0.0/27 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none priority=1 queue=default/default limit-at=0/64000 max-limit=0/192000 total-queue=default disabled=no
add name=”01″ target-addresses=192.168.0.1/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”02″ target-addresses=192.168.0.2/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”03″ target-addresses=192.168.0.3/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”04″ target-addresses=192.168.0.4/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”10″ target-addresses=192.168.0.25/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”05″ target-addresses=192.168.0.5/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”06″ target-addresses=192.168.0.6/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”07″ target-addresses=192.168.0.7/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”08″ target-addresses=192.168.0.8/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”09″ target-addresses=192.168.0.9/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”10″ target-addresses=192.168.0.10/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”11″ target-addresses=192.168.0.11/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”12″ target-addresses=192.168.0.12/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”13″ target-addresses=192.168.0.13/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”14″ target-addresses=192.168.0.14/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
add name=”15″ target-addresses=192.168.0.15/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=trafikshaping priority=1 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/48000 total-queue=default disabled=no
Perintah diatas karena dalam bentuk command line, bisa juga di copy paste, selanjutnya di paste saja ke consol mikrotiknya. ingat lihat dulu path atau direktory aktif. Silahkan dipaste saja, kalau posisi direktorynya di Root.
Terminal vt102 detected, using multiline input mode
[admin@mikrotik] >
Pilihan lain metode bandwidth manajemen ini, kalau seandainya ingin bandwidth tersebut dibagi sama rata oleh Mikrotik, seperti bandwidth 256kbps downstream dan 256kbps upstream. Sedangkan client yang akan mengakses sebanyak 10 client, maka otomatis masing-masing client mendapat jatah bandwidth upstream dan downstream sebanyak 256kbps dibagi 10. Jadi masing-masing dapat 25,6kbps. Andaikata hanya 2 Client yang mengakses maka masing-masing dapat 128kbps.
Untuk itu dipakai type PCQ (Per Connection Queue), yang bisa secara otomatis membagi trafik per client. Tentang jenis queue di mikrotik ini dapat dibaca pada manualnya di http://www.mikrotik.com/testdocs/ros/2.9/root/queue.php.
Sebelumnya perlu dibuat aturan di bagian MANGLE. Seperti :
/ip firewall mangle add chain=forward src-address=192.168.0.0/27 action=mark-connection new-connection-mark=users-con
/ip firewall mangle add connection-mark=users-con action=mark-packet new-packet-mark=users chain=forward
Karena type PCQ belum ada, maka perlu ditambah, ada 2 type PCQ ini. Pertama diberi nama pcq-download, yang akan mengatur semua trafik melalui alamat tujuan/destination address. Trafik ini melewati interface Local. Sehingga semua traffik download/downstream yang datang dari jaringan 192.168.0.0/27 akan dibagi secara otomatis.
Tipe PCQ kedua, dinamakan pcq-upload, untuk mengatur semua trafik upstream yang berasal dari alamat asal/source address. Trafik ini melewati interface public. Sehingga semua traffik upload/upstream yang berasal dari jaringan 192.168.0.0/27 akan dibagi secara otomatis.
Perintah:
/queue type add name=pcq-download kind=pcq pcq-classifier=dst-address
/queue type add name=pcq-upload kind=pcq pcq-classifier=src-address
Setelah aturan untuk PCQ dan Mangle ditambahkan, sekarang untuk aturan pembagian trafiknya. Queue yang dipakai adalah Queue Tree, Yaitu:
/queue tree add parent=Local queue=pcq-download packet-mark=users
/queue tree add parent=Public queue=pcq-upload packet-mark=users
Perintah diatas mengasumsikan, kalau bandwidth yang diterima dari provider Internet, berflukstuasi atau berubah-rubah. Jika kita yakin bahwa bandwidth yang diterima, misalkan dapat 256kbs downstream, dan 256kbps upstream, maka ada lagi aturannya, seperti :
Untuk trafik downstreamnya :
/queue tree add name=Download parent=Local max-limit=256k
/queue tree add parent=Download queue=pcq-download packet-mark=users
Dan trafik upstreamnya :
/queue tree add name=Upload parent=Public max-limit=256k
/queue tree add parent=Upload queue=pcq-upload packet-mark=users
9. Monitor MRTG via Web
Fasilitas ini diperlukan untuk monitoring trafik dalam bentuk grafik, dapat dilihat dengan menggunakan browser. MRTG (The Multi Router Traffic Grapher) telah dibuild sedemikian rupa, sehingga memudahkan kita memakainya. Telah tersedia dipaket dasarnya.
Contoh konfigurasinya
/ tool graphing
set store-every=5min
/ tool graphing interface
add interface=all allow-address=0.0.0.0/0 store-on-disk=yes disabled=no
Perintah diatas akan menampilkan grafik dari trafik yang melewati interface jaringan baik berupa Interface Public dan Interface Local, yang dirender setiap 5 menit sekali. Juga dapat diatur Alamat apa saja yang dapat mengakses MRTG ini, pada parameter allow-address.
10. Keamanan di Mikrotik
Setelah beberapa Konfigurasi diatas telah disiapkan, tentu tidak lupa kita perhatikan keamanan dari Mesin gateway Mikrotik ini, ada beberapa fasilitas yang dipergunakan. Dalam hal ini akan dibahas tentang Firewallnya. Fasilitas Firewall ini secara pringsip serupa dengan IP TABLES di Gnu/Linux hanya saja beberapa perintah telah di sederhanakan namun berdaya guna.
Di Mikrotik perintah firewall ini terdapat dalam modus IP, yaitu
[admin@routerku] > /ip firewall
Terdapat beberapa packet filter seperti mangle, nat, dan filter. Untuk kali ini kita akan lihat konfigurasi pada ip firewall filternya. Karena Luasnya parameter dari firewall filter ini untuk pembahasan Firewall Filter selengkapnya dapat dilihat pada manual mikrotik, di
http://www.mikrotik.com/testdocs/ros/2.9/ip/filter.php
Konfigurasi dibawah ini dapat memblokir beberapa Trojan, Virus, Backdoor yang telah dikenali sebelumnya baik Nomor Port yang dipakai serta Protokolnya. Juga telah di konfigurasikan untuk menahan Flooding dari Jaringan Publik dan jaringan Lokal. Serta pemberian rule untuk Access control agar, Rentang jaringan tertentu saja yang bisa melakukan Remote atau mengakses service tertentu terhadap Mesin Mikrotik kita.
Contoh Aplikasi Filternya
/ ip firewall filter
add chain=input connection-state=invalid action=drop comment=”Drop Invalid connections” disabled=no
add chain=input src-address=!192.168.0.0/27 protocol=tcp src-port=1024-65535 dst-port=8080 action=drop comment=”Block to Proxy” disabled=no
add chain=input protocol=udp dst-port=12667 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no
add chain=input protocol=udp dst-port=27665 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no
add chain=input protocol=udp dst-port=31335 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no
add chain=input protocol=udp dst-port=27444 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no
add chain=input protocol=udp dst-port=34555 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no
add chain=input protocol=udp dst-port=35555 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no
add chain=input protocol=tcp dst-port=27444 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no
add chain=input protocol=tcp dst-port=27665 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no
add chain=input protocol=tcp dst-port=31335 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no
add chain=input protocol=tcp dst-port=31846 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no
add chain=input protocol=tcp dst-port=34555 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no
add chain=input protocol=tcp dst-port=35555 action=drop comment=”Trinoo” disabled=no
add chain=input connection-state=established action=accept comment=”Allow Established connections” disabled=no
add chain=input protocol=udp action=accept comment=”Allow UDP” disabled=no
add chain=input protocol=icmp action=accept comment=”Allow ICMP” disabled=no
add chain=input src-address=192.168.0.0/27 action=accept comment=”Allow access to router from known network” disabled=no
add chain=input action=drop comment=”Drop anything else” disabled=no
add chain=forward protocol=tcp connection-state=invalid action=drop comment=”drop invalid connections” disabled=no
add chain=forward connection-state=established action=accept comment=”allow already established connections” disabled=no
add chain=forward connection-state=related action=accept comment=”allow related connections” disabled=no
add chain=forward src-address=0.0.0.0/8 action=drop comment=”” disabled=no
add chain=forward dst-address=0.0.0.0/8 action=drop comment=”” disabled=no
add chain=forward src-address=127.0.0.0/8 action=drop comment=”” disabled=no
add chain=forward dst-address=127.0.0.0/8 action=drop comment=”” disabled=no
add chain=forward src-address=224.0.0.0/3 action=drop comment=”” disabled=no
add chain=forward dst-address=224.0.0.0/3 action=drop comment=”” disabled=no
add chain=forward protocol=tcp action=jump jump-target=tcp comment=”” disabled=no
add chain=forward protocol=udp action=jump jump-target=udp comment=”” disabled=no
add chain=forward protocol=icmp action=jump jump-target=icmp comment=”” disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=69 action=drop comment=”deny TFTP” disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=111 action=drop comment=”deny RPC portmapper” disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=135 action=drop comment=”deny RPC portmapper” disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=137-139 action=drop comment=”deny NBT” disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=445 action=drop comment=”deny cifs” disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=2049 action=drop comment=”deny NFS” disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=12345-12346 action=drop comment=”deny NetBus” disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=20034 action=drop comment=”deny NetBus” disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=3133 action=drop comment=”deny BackOriffice” disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=67-68 action=drop comment=”deny DHCP” disabled=no
add chain=udp protocol=udp dst-port=69 action=drop comment=”deny TFTP” disabled=no
add chain=udp protocol=udp dst-port=111 action=drop comment=”deny PRC portmapper” disabled=no
add chain=udp protocol=udp dst-port=135 action=drop comment=”deny PRC portmapper” disabled=no
add chain=udp protocol=udp dst-port=137-139 action=drop comment=”deny NBT” disabled=no
add chain=udp protocol=udp dst-port=2049 action=drop comment=”deny NFS” disabled=no
add chain=udp protocol=udp dst-port=3133 action=drop comment=”deny BackOriffice” disabled=no
add chain=input protocol=tcp psd=21,3s,3,1 action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”Port scanners to list ” disabled=no
add chain=input protocol=tcp tcp-flags=fin,!syn,!rst,!psh,!ack,!urg action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”NMAP FIN Stealth scan” disabled=no
add chain=input protocol=tcp tcp-flags=fin,syn action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”SYN/FIN scan” disabled=no
add chain=input protocol=tcp tcp-flags=syn,rst action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”SYN/RST scan” disabled=no
add chain=input protocol=tcp tcp-flags=fin,psh,urg,!syn,!rst,!ack action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”FIN/PSH/URG scan” disabled=no
add chain=input protocol=tcp tcp-flags=fin,syn,rst,psh,ack,urg action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”ALL/ALL scan” disabled=no
add chain=input protocol=tcp tcp-flags=!fin,!syn,!rst,!psh,!ack,!urg action=add-src-to-address-list address-list=”port scanners” address-list-timeout=2w comment=”NMAP NULL scan” disabled=no
add chain=input src-address-list=”port scanners” action=drop comment=”dropping port scanners” disabled=no
add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=0:0 action=accept comment=”drop invalid connections” disabled=no
add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=3:0 action=accept comment=”allow established connections” disabled=no
add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=3:1 action=accept comment=”allow already established connections” disabled=no
add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=4:0 action=accept comment=”allow source quench” disabled=no
add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=8:0 action=accept comment=”allow echo request” disabled=no
add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=11:0 action=accept comment=”allow time exceed” disabled=no
add chain=icmp protocol=icmp icmp-options=12:0 action=accept comment=”allow parameter bad” disabled=no
add chain=icmp action=drop comment=”deny all other types” disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=25 action=reject reject-with=icmp-network-unreachable comment=”Smtp” disabled=no
add chain=tcp protocol=udp dst-port=25 action=reject reject-with=icmp-network-unreachable comment=”Smtp” disabled=no
add chain=tcp protocol=tcp dst-port=110 action=reject reject-with=icmp-network-unreachable comment=”Smtp” disabled=no
add chain=tcp protocol=udp dst-port=110 action=reject reject-with=icmp-network-unreachable comment=”Smtp” disabled=no
add chain=tcp protocol=udp dst-port=110 action=reject reject-with=icmp-network-unreachable comment=”Smtp” disabled=no
10.1. Service dan Melihat Service yang Aktif dengan PortScanner
Kita periksa dahulu service apa saja yang aktif
[admin@routerku] > ip service
[admin@routerku] ip service> print
Flags: X - disabled, I - invalid
# NAME PORT ADDRESS CERTIFICATE
0 X telnet 23 0.0.0.0/0
1 ftp 21 0.0.0.0/0
2 www 80 0.0.0.0/0
3 ssh 22 0.0.0.0/0
4 www-ssl 443 0.0.0.0/0 none
[admin@routerku] ip service>
Misalkan service FTP akan dinonaktifkan, yaitu di daftar diatas terletak pada
nomor 1 (lihat bagian Flags) maka :
———————————————————————————
[admin@routerku] ip service> set 1 disabled=yes
———————————————————————————
Perlu kita periksa lagi,
[admin@routerku] ip service> print
Flags: X - disabled, I - invalid
# NAME PORT ADDRESS CERTIFICATE
0 X telnet 23 0.0.0.0/0
1 X ftp 21 0.0.0.0/0
2 www 80 0.0.0.0/0
3 ssh 22 0.0.0.0/0
4 www-ssl 443 0.0.0.0/0 none
[admin@router.dprd.provinsi] ip service>
Sekarang service FTP telah dinonaktifkan.
Dengan memakai tool nmap kita dapat mencek port apa saja yang aktif pada mesin gateway yang telah dikonfigurasikan.
Perintah : nmap -vv -sS -sV -P0 192.168.0.30
Hasil :
————————————————————————————-
Starting Nmap 4.20 ( http://insecure.org ) at 2007-04-04 19:55 SE Asia Standard Time
Initiating ARP Ping Scan at 19:55
Scanning 192.168.0.30 [1 port]
Completed ARP Ping Scan at 19:55, 0.31s elapsed (1 total hosts)
Initiating Parallel DNS resolution of 1 host. at 19:55
Completed Parallel DNS resolution of 1 host. at 19:55, 0.05s elapsed
Initiating SYN Stealth Scan at 19:55
Scanning 192.168.0.30 [1697 ports]
Discovered open port 22/tcp on 192.168.0.30
Discovered open port 53/tcp on 192.168.0.30
Discovered open port 80/tcp on 192.168.0.30
Discovered open port 21/tcp on 192.168.0.30
Discovered open port 3986/tcp on 192.168.0.30
Discovered open port 2000/tcp on 192.168.0.30
Discovered open port 8080/tcp on 192.168.0.30
Discovered open port 3128/tcp on 192.168.0.30
Completed SYN Stealth Scan at 19:55, 7.42s elapsed (1697 total ports)
Initiating Service scan at 19:55
Scanning 8 services on 192.168.0.30
Completed Service scan at 19:57, 113.80s elapsed (8 services on 1 host)
Host 192.168.0.30 appears to be up … good.
Interesting ports on 192.168.0.30:
Not shown: 1689 closed ports
PORT STATE SERVICE VERSION
21/tcp open ftp MikroTik router ftpd 2.9.27
22/tcp open ssh OpenSSH 2.3.0 mikrotik 2.9.27 (protocol 1.99)
53/tcp open domain?
80/tcp open http MikroTik router http config
2000/tcp open callbook?
3128/tcp open http-proxy Squid webproxy 2.5.STABLE11
3986/tcp open mapper-ws_ethd?
8080/tcp open http-proxy Squid webproxy 2.5.STABLE11
2 services unrecognized despite returning data. If you know the service/version,
please submit the following fingerprints at
http://www.insecure.org/cgi-bin/servicefp-submit.cgi :
==============NEXT SERVICE FINGERPRINT (SUBMIT INDIVIDUALLY)==============
SF-Port53-TCP:V=4.20%I=7%D=4/4%Time=4613A03C%P=i686-pc-windows-windows%r(D
SF:NSVersionBindReq,E,”x0cx06×81×84″)%r(DNSStatusR
SF:equest,E,”x0cx90×84″);
==============NEXT SERVICE FINGERPRINT (SUBMIT INDIVIDUALLY)==============
SF-Port2000-TCP:V=4.20%I=7%D=4/4%Time=4613A037%P=i686-pc-windows-windows%r
SF:(NULL,4,”x01″)%r(GenericLines,4,”x01″)%r(GetRequest,18,”
SF:x01×02d?xe4{x9dx02×1axccx8bxd1Vxb2Fxff9xb0″)%r(
SF:HTTPOptions,18,”x01×02d?xe4{x9dx02×1axccx8bxd1Vx
SF:b2Fxff9xb0″)%r(RTSPRequest,18,”x01×02d?xe4{x9dx02x
SF:1axccx8bxd1Vxb2Fxff9xb0″)%r(RPCCheck,18,”x01×02d?
SF:xe4{x9dx02×1axccx8bxd1Vxb2Fxff9xb0″)%r(DNSVersionBindReq,18,”
SF:x01×02d?xe4{x9dx02×1axccx8bxd1Vxb2Fxff9xb0″)%r(
SF:DNSStatusRequest,4,”x01″)%r(Help,4,”x01″)%r(X11Probe,4,”
SF:x01″)%r(FourOhFourRequest,18,”x01×02xb9×15&xf1A
SF:]+x11nxf6×9bxa0,xb0xe1xa5″)%r(LPDString,4,”x01″)%r(LDAP
SF:BindReq,4,”x01″)%r(LANDesk-RC,18,”x01×02xb9×15&
SF:xf1A]+x11nxf6×9bxa0,xb0xe1xa5″)%r(TerminalServer,4,”x01
SF:0″)%r(NCP,18,”x01×02xb9×15&xf1A]+x11nxf6×9bxa0,
SF:xb0xe1xa5″)%r(NotesRPC,18,”x01×02xb9×15&xf1A]+x1
SF:1nxf6×9bxa0,xb0xe1xa5″)%r(NessusTPv10,4,”x01″);
MAC Address: 00:90:4C:91:77:02 (Epigram)
Service Info: Host: routerku; Device: router
Service detection performed. Please report any incorrect results at
http://insecure.org/nmap/submit/ .
Nmap finished: 1 IP address (1 host up) scanned in 123.031 seconds
Raw packets sent: 1706 (75.062KB) | Rcvd: 1722 (79.450KB)
—————————————————————————
Dari hasil scanning tersebut dapat kita ambil kesimpulan, bahwa service dan port yang aktif adalah FTP dalam versi MikroTik router ftpd 2.9.27. Untuk SSH dengan versi OpenSSH 2.3.0 mikrotik 2.9.27 (protocol 1.99). Serta Web proxy memakai Squid dalam versi Squid webproxy 2.5.STABLE11.
Tentu saja pihak vendor mikrotik telah melakukan patch terhadap Hole atau Vulnerabilities dari Versi Protocol diatas.
10.2. Tool administrasi Jaringan
Secara praktis terdapat beberapa tool yang dapat dimanfaatkan dalam melakukan troubleshooting jaringan, seperti tool ping, traceroute, SSH, dll. Beberapa tool yang sering digunakan nantinya dalam administrasi sehari-hari adalah :
o Telnet
o SSH
o Traceroute
o Sniffer
a. Telnet
Perintah remote mesin ini hampir sama penggunaan dengan telnet yang ada di Linux atau Windows.
[admin@routerku] > system telnet ?
Perintah diatas untuk melihat sekilias paramater apa saja yang ada. Misalnya mesin remote dengan ip address 192.168.0.21 dan port 23. Maka
[admin@routerku] > system telnet 192.168.0.21
Penggunaan telnet sebaiknya dibatasi untuk kondisi tertentu dengan alasan keamanan, seperti kita ketahui, packet data yang dikirim melalui telnet belum di enskripsi. Agar lebih amannya kita pergunakan SSH.
b. SSH
Sama dengan telnet perintah ini juga diperlukan dalam remote mesin, serta pringsipnya sama juga parameternya dengan perintah di Linux dan Windows.
[admin@routerku] > system ssh 192.168.0.21
Parameter SSH diatas, sedikit perbedaan dengan telnet. Jika lihat helpnya memiliki parameter tambahan yaitu user.
[admin@routerku] > system ssh ?
The SSH feature can be used with various SSH Telnet clients to securely connect
to and administrate the router
–
user — User name
port — Port number
[admin@routerku] >
Misalkan kita akan melakukan remote pada suatu mesin dengan system operasinya Linux, yang memiliki Account, username Root dan Password 123456 pada Address 66.213.7.30. Maka perintahnya,
—————————————————————————–
[admin@routerku] > system ssh 66.213.7.30 user=root
root@66.213.7.30’s password:
—————————————————————————-
c. Traceroute
Mengetahui hops atau router apa saja yang dilewati suatu packet sampai packet itu terkirim ke tujuan, lazimnya kita menggunakan traceroute. Dengan tool ini dapat di analisa kemana saja route dari jalannya packet.
Misalkan ingin mengetahui jalannya packet yang menuju server yahoo, maka:
[admin@routerku] > tool traceroute yahoo.com ADDRESS STATUS
1 63.219.6.nnn 00:00:00 00:00:00 00:00:00
2 222.124.4.nnn 00:00:00 00:00:00 00:00:00
3 192.168.34.41 00:00:00 00:00:00 00:00:00
4 61.94.1.253 00:00:00 00:00:00 00:00:00
5 203.208.143.173 00:00:00 00:00:00 00:00:00
6 203.208.182.5 00:00:00 00:00:00 00:00:00
7 203.208.182.114 00:00:00 00:00:00 00:00:00
8 203.208.168.118 00:00:00 00:00:00 00:00:00
9 203.208.168.134 timeout 00:00:00 00:00:00
10 216.115.101.34 00:00:00 timeout timeout
11 216.115.101.129 timeout timeout 00:00:00
12 216.115.108.1 timeout timeout 00:00:00
13 216.109.120.249 00:00:00 00:00:00 00:00:00
14 216.109.112.135 00:00:00 timeout timeout
d. Sniffer
Kita dapat menangkap dan menyadap packet-packet yang berjalan di jaringan kita, tool ini telah disediakan oleh Mikrotik yang berguna dalam menganalisa trafik.
[admin@routerku] > tool sniffer
Packet sniffering
.. — go up to tool
start — Start/reset sniffering
stop — Stop sniffering
save — Save currently sniffed packets
packet/ — Sniffed packets management
protocol/ — Protocol management
host/ — Host management
connection/ — Connection management
print –
get — get value of property
set –
edit — edit value of property
export –
[admin@routerku] > tool sniffer start
Proses sniffing sedang dikerjakan, tunggu saja beberapa lama, kemudian ketikkan perintah stop jika ingin menghentikannya. Melihat hasil packet yang ditangkap dapat menggunakan perintah print, untuk mengeksportnya dalam bentuk file dapat digunakan perintah export.
11. Kesimpulan
Untuk pemakaian jaringan berskala Kecil-menengah produk dari Latvia ini, dapat menjadi pilihan, saya disini bukan untuk mempromosikan Produk ini. Namun sebagai gambaran, bagaimana memanfaatkan produk ini untuk berbagai keperluan, lagipula sebagai alternatif dari produk sejenis yang harganya cenderung mahal.
Dengan Mikrotik yang saat ini sedang populernya diterapkan pada berbagai ISP Wireless, Warnet-warnet serta beberapa Perusahaan. Maka Administrasi Sistem Jaringan dapat lebih mudah dan sederhana. Yang jelas untuk sekedar memanfaatkan fasilitas Routing saja, PC TUA anda dapat digunakan.
Mudah-mudahan paparan diatas dapat membantu pembaca dalam memahami, apa dan bagaimana mikrotik ini.
12. Referensi
Artikel ini merupakan kompilasi dari berbagai sumber
1. Web Blog
- http://dhanis.web.id
- http://okawardhana.web.id
- http://harrychanputra.web.id
2. Website
- http://www.cgd.co.id
- http://www.ilmukomputer.org
- http://www.mikrotik.com
- http://www.mikrotik.co.id
- http://forum.mikrotik.com
== Using no way as a way, Using no limitations as a limitation ==
.L.A.M.P.I.R.A.N.
Daftar Port dan Protocol berbagai jenis Trojan, Backdoor, Virus. daftar ini dapat saja tidak berlaku, atau dapat pula perlu ditambah seiring perkembangan Malware tersebut. Update terus Filter Rule mesin mikrotik anda.
2000 Cracks 6776 TCP
Acid Battery 32418 TCP
Acid Battery 2000 52317 TCP
Acid Shivers 10520 TCP
Agent 31 31 TCP
Agent 40421 40421 TCP
Aim Spy 777 TCP
Ajan 25 TCP
Ambush 10666 UDP
AntiGen 25 TCP
AOL Trojan 30029 TCP
Attack FTP 666 TCP
Back Construction 666/5400/5401 TCP
Back Door Setup 5000/5001/7789 TCP
Back Orifice 31337/31338 UDP
Back Orifice 2000 8787/54320/54321 TCP
Back Orifice DLL 1349 UDP
BackDoor 1999 TCP
BackDoor-G 1243/6776 TCP
BackDoor-QE 10452 TCP
BackDoor-QO 3332 TCP
BackDoor-QR 12973/12975 TCP
BackFire 31337 UDP
Baron Night 31337 TCP
Big Gluck (TN) 34324 TCP
BioNet 12349 TCP
Bla 1042/20331 TCP
Black Construction 21 TCP
Blade Runner 21/5400-5402 TCP
BO client 31337 TCP
BO Facil 5556/5557/31337 TCP
Bo Wack 31336 TCP
BoBo 4321 TCP
BOWhack 31666 TCP
BrainSpy 10101 TCP
Bubbel 5000 TCP
BugBear 36794 TCP
Bugs 2115 TCP
Bunker-Hill 61348/61603/63485 TCP
Cain e Abel 666 TCP
Chargen 9 UDP
Chupacabra 20203 TCP
Coma 10607 TCP
Cyber Attacker 9876 TCP
Dark Shadow 911 TCP
Death 2 TCP
Deep Back Orifice 31338 UDP
Deep Throat 41/2140/3150/6771 TCP
Deep Throat v2 2140/3150/6670/6711/60000 TCP
Deep Throat v3 6674 TCP
DeepBO 31337 UDP
DeepThroat 999 TCP
Delta Source 26274 UDP
Delta Source 47262 UDP
Der Spacher 3 1000/1001/2000/2001 TCP
Devil 65000 TCP
Digital RootBeer 2600 TCP
DMsetup 58/59 TCP
DNS 53 TCP
Doly Trojan 21/1010-1012/1015 TCP
Donald Dick 23476/23477 TCP
DRAT 48/50 TCP
DUN Control 12623 UDP
Eclipse 2000 3459 TCP
Eclypse 3801 UDP
Email Password Sender 25 TCP
Evil FTP 23456 TCP
Executer 80 TCP
File Nail 4567 TCP
Firehotcker 79/5321 TCP
Fore 21/50766 TCP
FTP - Trojan 21 TCP
FTP99cmp 1492 TCP
Gaban Bus 12345/12346 TCP
Gate Crasher 6969/6970 TCP
GirlFriend 21554 TCP
Gjamer 12076 TCP
Hack ‘99 KeyLogger 12223 TCP
Hack ‘a’ Tack 31780/31785/31787-31789 TCP
Hack ‘a’ Tack 31791/31792 UDP
HackCity Ripper Pro 2023 TCP
Hackers Paradise 31/456 TCP
HackOffice 8897 TCP
Haebu Coceda 25 TCP
Happy 99 25/119 TCP
Hidden Port 99 TCP
Hooker 80 TCP
Host Control 6669/11050 TCP
HVL Rat5 2283 TCP
icKiller 7789 TCP
ICQ (ICQ.com - community, people search and messaging service!) 1027/1029/1032 TCP
ICQ Revenge 16772/19864 TCP
ICQ Trojan 4590 TCP
Illusion Mailer 2155/5512 TCP
InCommand 9400 TCP
Indoctrination 6939 TCP
Infector 146 TCP
Infector 146 UDP
iNi-Killer 555/9989 TCP
Insane Network 2000 TCP
Invisible FTP 21 TCP
IRC-3 6969 TCP
JammerKillah 121 TCP
Kazimas 113/7000 TCP
Kuang2 25/17300/30999 TCP
Larva 21 TCP
Logged 20203 TCP
Masters’ Paradise 31/3129/40421-40423/40425-40426 TCP
Mavericks Matrix 1269 TCP
Millenium 20000-20001 TCP
MiniCommand 1050 TCP
Mosucker 16484 TCP
Nephron 17777 TCP
Net Administrator 21/555 TCP
Net Controller 123 TCP
Netbios datagram (DoS Attack) 138 TCP
Netbios name (DoS Attack) 137 TCP
Netbios session (DoS Attack) 139 TCP
NetBus 12345-12346 TCP
NetBus Pro 20034 TCP
NetMetropolitan 5031 TCP
NetMonitor 7300-7301/7306-7308 TCP
NetRaider 57341 TCP
NETrojan 1313 TCP
NetSphere 30100-30103 TCP
NetSpy 1024/1033/31338-31339 TCP
NewApt 25 TCP
NoBackO 1200-1201 UDP
One of the Last Trojan (OOTLT) 5011 TCP
OpC BO 1969 TCP
PC Crasher 5637-5638 TCP
Phase Zero 555 TCP
Phineas Phucker 2801 TCP
Pie Bill Gates 12345 TCP
Portal of Doom 3700/9872-9875 TCP
Portal of Doom 10067/10167 UDP
Priority 6969/16969 TCP
Progenic 11223 TCP
ProMail Trojan 25/110 TCP
Prosiak 22222/33333 TCP
Psyber Stream Server 1024/1170/1509/4000 TCP
Rasmin 531/1045 TCP
RAT 1095/1097-1099/2989 TCP
RC 65535 TCP
Rcon 8989 TCP
Remote Grab 7000 TCP
Remote Windows Shutdown 53001 TCP
RingZero 80/3128/8080 TCP
Robo-Hack 5569 TCP
Satanz backDoor 666 TCP
ScheduleAgent 6667 TCP
School Bus 54321 TCP
Schwindler 21554/50766 TCP
Secret Agent 11223 TCP
Secret Service 605/6272 TCP
Senna Spy FTP Server 21/11000/13000 TCP
ServeMe 5555 TCP
ServeU 666 TCP
Shadow Phyre 666 TCP
Shit Heep 6912 TCP
ShockRave 1981 TCP
Shtirlitz 25 TCP
Sivka-Burka 1600 TCP
SK Silencer 1001 TCP
Socket25 30303 TCP
Sockets de Troie 5000-5001/30303/50505 TCP
SoftWAR 1207 TCP
Spirit 2001a 33911 TCP
SpySender 1807 TCP
Stealth 25 TCP
Stealth Spy 555 TCP
Streaming Audio trojan 1170 TCP
Striker 2565 TCP
SubSeven 1243/2773/6711-6713/6776/7000/7215
/27374/27573/54283 TCP
SubSeven Apocalypse 1243 TCP
Syphillis 10086 TCP
Tapiras 25 TCP
TCP Wrappers 421 TCP
TeleCommando 61466 TCP
Terminator 25 TCP
Terror Trojan 3456 TCP
The Invasor 2140/3150 TCP
The Prayer 2716/9999 TCP
The Spy 40412 TCP
The Thing 6000/6400 TCP
The Traitor 65432 TCP
The Traitor 65432 UDP
The Trojan Cow 2001 TCP
The Unexplained 29891 UDP
Tiny Telnet Server 23/34324 TCP
TransScout 1999-2005/9878 TCP
Trinoo 34555/35555 UDP
Truva Atl 23 TCP
Ugly FTP 23456 TCP
Ultor’s Trojan 1234 TCP
Vampire 1020 TCP
Vampyre 6669 TCP
Virtual Hacking Machine 4242 TCP
Voice 1024/1170/4000 TCP
Voodoo Doll 1245 TCP
Wack-a-mole 12361-12362 TCP
Web Ex 21/1001 TCP
WhackJob 12631/23456 TCP
WinCrash 21/2583/3024/4092/5714/5741-5742 TCP
WinGate (socks-proxy) 1080 TCP
WinHole 1080/1082 TCP
WinNuke 135/139 TCP
WinPC 25 TCP
WinSatan 999 TCP
WinSpy 25 TCP
X-bill 12345-12346 TCP
Xplorer 2300 TCP
Xtcp 5550 TCP
Xtreme 1090 TCP
YAT 37651
Pembatasan Brute Force
/ ip firewall filter
add chain=input protocol=tcp dst-port=22 connection-limit=1,32 action=add-src-to-address-list address-list=ssh_logins address-list-timeout=2m comment=”” disabled=no
add chain=input protocol=tcp dst-port=22 src-address-list=!ssh_logins action=accept comment=”” disabled=no
add chain=forward src-address=192.168.1.10 protocol=tcp src-port=21 content=”password incorrect” action=add-dst-to-address-list address-list=ftp_logins address-list-timeout=1m comment=”” disabled=no
add chain=forward src-address-list=ftp_logins action=drop comment=”” disabled=no
Pemblokiran beberapa URL tertentu dapat dilakukan pada mikrotik. Jika paket web-proxy telah terinstall dan web-proxynya juga telah dikonfigurasi, maka perintah dibawah ini dapat disertakan.
Update terus URL dibawah ini, sesuai dengan kebutuhan Anda.
Blok URL Tertentu untuk Web Proxy Access list. Cari Sendiri URL yang akan diblok
/ip web-proxy access
add url=”ds.eyeblaster.com” action=deny comment=”” disabled=no
add url=”duolaimi.net” action=deny comment=”” disabled=no
add url=”dutch-sex.com” action=deny comment=”” disabled=no
add url=”dvdbank.org” action=deny comment=”” disabled=no
add url=”eager-sex.com” action=deny comment=”” disabled=no
add url=”eases.net” action=deny comment=”” disabled=no
add url=”easyantispy.com” action=deny comment=”” disabled=no
add url=”easycategories.com” action=deny comment=”” disabled=no
add url=”easy-search.net” action=deny comment=”” disabled=no
add url=”ecosrioplatenses.org” action=deny comment=”” disabled=no
add url=”ecstasyporn.net” action=deny comment=”” disabled=no
add url=”ehg-bestbuy.hitbox.com” action=deny comment=”” disabled=no
add url=”ehg-dig.hitbox.com” action=deny comment=”” disabled=no
add url=”ehg-espn.hitbox.com” action=deny comment=”” disabled=no
add url=”ehg-intel.hitbox.com” action=deny comment=”” disabled=no
add url=”ehg-macromedia.hitbox.com” action=deny comment=”” disabled=no